Selasa, 10 September 2019

backup setingan saya

ini adalah settingan microtik saya
clik di sini

Membuat Laporan Konfigurasi Sistem Keamanan

Membuat Laporan Konfigurasi Sistem Keamanan

Pada percobaan kali ini, dapat ditelurusui bagaimana proses routing, ip forwarding, beserta NAT dalam proses mengantar paket dari suatu interface ke intercae lain. Di mana pada proses routing merupakan proses jalur yang dilewati dalam pengiriman paket. IP forwarding berfungsi untuk menambahkan jalur routing yang dapat dilalui dari ip private menuju ip private/publik lainnya. Di mana ip forwarding membantu untuk menambahkan jalur routing yang akan digunakan dalam koneksi NAT nantinya. Kemudian, baik IP private/lokal maupun publik dapat memblok segala akses (ping) dari interface luar jaringan dengan pengaturan rule pada iptables. Spesifiknya rule yang digunakan ialah chain input dan action drop.

Menguji Hasil Konfigurasi Sistem Keamanan Jaringan

Menguji Hasil Konfigurasi Sistem Keamanan Jaringan

Caranya, dari klik tombol Start > ketik “cmd” (tanpa tanda petik) > Enter. Atau cara lain, tekan tombol Windows + R secara bersamaan, > “cmd” (tanpa tanda petik) > EntePada tambilan C > (C prompt), ketikkan “ping google.com” (tanpat tanda petik), lalu Enter. Jika tampilan seperti window berikut, berarti koneksi ke internet dari PC client telah berjalan dengan baik.

Senin, 09 September 2019

melakukan konfigurasi sistem keamanan


 

 

KETRAMPILAN

Melakukan Konfigurasi Sistem Keamanan Jaringan

1. Konfigurasi IP Address PC Client:

       1. klik tombol Start > Control Panel > Network and Internet > Network and Sharing                      enter > Change adapter settings.

       2. klik kanan pada interface Local Area Connection > Properties > Internet Protocol
            Version 4 (TCP/IPv4) > Obtain an IP address automatically > Obtain DNS server                       address automatically > OK > OK.
Setelah IP address komputer kita disetting menjadi Obtain.Untuk pengecekan status IP dhcp pada PC, langkah-langkahnya adalah: klik kanan pada interface Local Area Connection > Status > Details…. Perhatikan Ipv4 Address dan Ipv4 Default Gateway. Pada tampilan di sini, IP address dhcp yang diberikan Mikrotik adalah 192.168.88.252. IP address yang diberikan Mikrotik pada PC anda mungkin berbeda. Sedangkan pada IP Default Gateway yang diberikan Mikrotik adalah 192.168.88.1. Setelah mengetahui IP address komputer dan IP address Mikrotik, selanjutnya klik Close > Close untuk menutup window IP address komputer kita.
2. Download Tool Winbox dari Mikrotik
Selanjutnya kita akses mikrotik melalui alamat IP defaultnya yaitu 192.168.88.1 dengan menggunakan browser. Di sini saya menggunakan brower Chrom. Caranya, buka browser Chrom. Pada address bar, ketikkan 192.168.88.1 yang merupakan alamat default Mikrotik > Enter. Pada tampilan Webfig Mikrotik, pilih menu klik Winbox, sehingga muncul konfirmasi download tool Winbox. Setelah Winbox selesai didownload, bukalah dengan memilih Open. Untuk selanjutnya, jika kita akan mengakses Mikrotik, gunakanlah selalu tool Winbox ini dengan cara double klik pada tool Winbox.
Saat Winbox dijalankan, maka akan tampil windownya.
Sebelum tampil menu utama Mikrotik, terlebih dahulu tampil window konfigurasi default Mikrotik. Maka di sini kita akan menghapus konfigurasi defaultnya, dengan cara klik pada tombol Remove Configuration.
Selanjutnya kita sekarang berada di menu utama Mikrotik. Menu utama mikrotik menampilkan layar kosong pada sisi sebelah kanan, dan tombol menu pada sisi sebelah kiri.
3. Konfigurasi Interface
Untuk memulai konfigurasi mikrotik sesuai topologi jaringan di atas, maka terlebih dahulu kita setting nama interface pada Mikrotik. Tujuan untuk mensetting nama interface semata-mata hanya untuk memudahkan dalam mengidentifikasi interface Mikrotik kita sehingga tidak salah dalam memberikan IP address nantinya. Jika ingin menghemat waktu, konfigurasi interface ini dapat juga kita abaikan, karena tidak memberikan dampak pada konfigurasi jaringan kita. Untuk mensetting nama interface, langkah-langkahnya adalah: klik menu Interface > doule klik ether1 > lalu tambahkan kata “-Internet” (tanpa tanda petik) > Apply > OK. Maka nama interface ether1 akan berubah menjadi ether1-Internet. Lakukan cara yang sama pada ether2.
Double klik ether2 > lalu tambahkan kata “-Lokal” (tanpa tanda petik) > Apply > OK. Maka nama interface ether2 akan berubah menjadi ether1-Lokal. Jika konfigurasi interface telah selesai, silahkan ditutup window Interface List agar tampilan area kerja Mikrotik kembali kosong.
4. Konfigurasi IP address
Setelah mengkonfigurasi interface, selanjutnya mengkonfigurasi IP address yang akan diberikan pada masing-masing interface Mikrotik. Pada topologi di atas, IP address dari Internet yaitu 192.168.4.100/24 akan diberikan pada interface ether1, sedangkan IP address untuk jaringan lokal yaitu 20.20.100.1/24 akan diberikan pada interface ether2. Langkah-langkah untuk memberikan IP address pada interface Mikrotik adalah: klik menu IP > Address > Add (tanda+) > ketik 192.168.4.100/24 pada kolom Address (angka /24 menunjukkan IP address ini disubnet dengan 255.255.255.0 atau kelas C) > pilih ether1-Internet pada kolom Interface > Apply > OK. Maka IP address 192.168.4.100/24 sudah diset pada interface ether1-Internet.10. Konfigurasi IP address..
Dengan cara yang sama, konfigurasi IP address 20.100.1/24 untuk diberikan pada interface ether2-Lokal. Klik Add (tanda +> ketik 20.20.100.1/24 pada kolom Address(angka /24 menunjukkan bahwa IP address ini disubnet dengan 255.255.255.0 atau kelas C> pilih ether2-Lokal  pada kolom Interface > Apply > OK. Maka IP address 20.20.100.1/24 sudah diset pada interface ether2-Lokal.
Dari tampilan Address List, pastikan tampilan IP address pada masing masing interface telah sesuai. Jika telah sesuai, bersihkan kembali area kerja Mikrotik dengan menutup window Address List.
5. Konfigurasi IP Routes atau Gateway ke internet
Berdasarkan topologi di atas, IP gateway kita berasal dari modem yaitu 192.168.4.254. Untuk mengkonfigurasi IP routes ini, caranya adalah: klik menu IP > Routes > Add (tanda +) > ketik “192.168.4.254” (tanpa tanda petik) pada kolom Gateway > Apply > OK.
Setelah IP routes dikonfigurasi, pastikan seperti tampilan Route List, dimana IP gateway 192.168.4.254 reachable ke ether1-Internet. Artinya bahwa IP gateway ini telah tersambung dan sesuai dengan IP gateway yang ada di modem. Jika telah sesuai, bersihkan kembali area kerja Mikrotik dengan menutup window Route Lis
6. Konfigurasi IP DNS atau Servers
Jika jaringan lokal kita ingin mendapatkan akses ke jaringan internet, maka jaringan kita harus mendapatkan IP DNS yang diperoleh dari perusahaan penyedia internet (ISP). Pada topologi di atas, IP DNS kita ada dua buah yaitu 192.168.4.254 dan 202.52.229.10. Pada jaringan ini, IP DNS 192.168.4.254 merupakan IP gateway yang diset sebagai IP DNS. Untuk mengkonfigurasi IP DNS atau IP servers pada Mikrotik, caranya: klik menu IP > DNS > ketik 192.168.4.254 pada kolok Servers > klik panah bawah untuk menambah kolom Servers > ketik 202.51.229.10 pada kolom Servers > Apply > OK.

7. Konfigurasi IP Firewall Nat
Dalam konfigurasi firewall nat ini, pengaturan utama adalah Chain diset pada srcnatOut. Interfacediset pada ether1-Internet, dan Action diset pada Masquerade. Langkah konfigurasinya adalah: klik menu IP > Firewall > pilih tab NAT > Add (tanda +) > tab General > pada kolom Chain pilih srcnat > pada kolom Out. Interface  pilih ether1-Internet > tab Action > pada kolom Action pilih masquerade > Apply > OK.
Setelah selesai konfigurasi IP Firewall Nat. Jika telah sesuai, bersihkan kembali area kerja Mikrotik dengan menutup window Firewall.
8. Pengujian Koneksi ke Internet
Setelah selesai semua konfigurasi Mikrotik, selanjutnya kita tes hasilnya dengan melakukan pengujian koneksi ke Internet menggunakan perintah ping. Caranya, klik menu New Terminal. Pada tampilan Command Line Interface (CLI), ketikkan pingwww.google.com untuk menguji koneksi Mikrotik kita ke www.google.com. Jika tampilannya seperti window berikut, berarti konfigurasi Mikrotik sudah berjalan dengan baik. Tekan tombol Ctrl + c pada keyboard untuk menghentikan proses ping pada Mikrotik.

9. Konfigurasi IP address PC Client LAN
Pada pengujian di atas, koneksi yang terjadi adalah koneksi dari Mikrotik ke internet, sementara koneksi dari PC client belum berfungsi, karena IP address PC client belum disetting sesuai IP address interface ether2 Mikrotik. Maka selanjutnya agar PC client dapat terkoneksi ke internet, maka kita setting IP addressnya. Dari PC client, klik tombol Start > Control Panel > Network and Internet > Network and Sharing Center > Change adapter settings. Maka akan ditampilkan window.
Selanjutnya klik kanan pada interface Local Area Connection > Properties > Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) > Use the following IP address > selanjutnya isikan IP address > Use the following DNS servers address > Isi kembali IP DNS OK > Close.
10. Pengujian Koneksi Internet dari PC Client
Setelah selesai konfigurasi IP address pada PC client, selanjutnya uji koneksi ke internet dari PC client. Caranya, dari klik tombol Start > ketik “cmd” (tanpa tanda petik) > Enter. Atau cara lain, tekan tombol Windows + R secara bersamaan, > “cmd” (tanpa tanda petik) > EntePada tambilan C > (C prompt), ketikkan “ping google.com” (tanpat tanda petik), lalu Enter. Jika tampilan seperti window berikut, berarti koneksi ke internet dari PC client telah berjalan dengan baik.

ADMINISTRASI SISTEM JARINGAN


 

Menentukan Cara Konfigurasi Sistem Keamanan Jaringan


1.    Pada halaman utama mikrotik di winbox klik menu IP > DNS
2.    Input IP DNS Server. Pada kolom server isi dengan IP DNS yang akan di gunakan, karena di sini digunakan DNS dari ISP, maka saya tuliskan IP202.158.3.7, untuk menambahkan IP DNS lainya klik tanda panah bawah, sehingga akan muncul kolom baru dan isilah dengan IP DNS yang kedua (jika ada).

3.    Perlu diingat, untuk jangan tambahkan DNS Google pada konfigurasinya, karena jika kamu melakukannya sama saja dengan membuka semua akses situs negatif.
4.    Tandai Allow Remote Request. Sebelum menyimpan konfigurasi DNS, jangan lupa untuk menandai Allow Remote Request, fungsinya adalah untuk menjadikan mikrotik sebagai DNS Server sehingga mikrotik bisa menyimpan history sebuah website / cache dan akan berdampak pada cepatnya akses ke sebuah situs.
5.    Mudahnya ketika user pertama kali mengunjungi sebuah situs, hal yang akan terjadi adalah PC user akan memberikan perintah / permintaan kepada mikrotik untuk menerjemahkan alamat situs, lalu dari mikrotik akan di arahkan ke IP DNS yang di gunakan, setelah itu dari DNS Server akan meresponsnya dan memberikan data yang di minta ke mikrotik lalu ke user. (User-Mikrotik-DNS-Mikrotik-User)
6.    Dengan adanya Allow Remote Request, setiap situsyang sudah di buka, maka datanya akan di simpan di mikrotik, sehingga jika ada user yang ingin membuka situs yang sudah pernah di buka sebelumnya, maka mikrotik tidak perlu memintanya lagi ke DNS Server karena sudah ada datanya, mikrotik tinggal memberikan data yang di minta kepada user. (User-Mikrotik-User).



Selasa, 03 September 2019

Cara setting dan konfigurasi IP Address, Gateway, dan DNS mikrotik via winbox

Cara setting dan konfigurasi IP Address, Gateway, dan DNS mikrotik via winbox

Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Buka winbox lalu remote konfigurasi yang telah ada.
2. Reset system via terminal ( system reset-configuration)
3. Open winbox lagi kemudian delete configuration
4. Setting IP Address seperti gambar berikut (klik IP>address)

1 (1)

5. Setting DNS seperti gambar berikut (klik IP>dns lalu pilih servers)

2

6. Setting routes (klik IP>routes lalu pilih gateway)

3

7. Lakukan uji coba dengan ping ke google untuk mengetes konfigurasi ke public 
berhasil atau tidak, jika ping nya berhasil connect, maka selanjutnya kita ke jaringan lokal.

4

8. Setting IP address pada interface 2

5

9. Setting firewall (klik ip>firewall>nat di general out interface = ether 1)

6

10. Masih di firewall (pindah ke action kemudian pilih masquarade)

7

11. Selanjutnya setting IP di PC/laptop kita.

8

12. Setelah setting IP, kita coba connect ke luar via cmd/terminal

9

Senin, 12 Agustus 2019

Contoh Seting Routing Statik pada Mikrotik

Contoh Seting Routing Statik pada Mikrotik


Contoh Seting Routing Statik pada Mikrotik - Routing static adalah menambahkan jalur routing tertentu secara manual. Mikrotik secara default akan membuat jalur routing otomatis (dynamic route) ketika kita menambahkan ip address pada interface. Lalu kenapa kita memerlukan static routing? Karena untuk menghubungkan perangkat network yang memilik ip segment (subnet) yang berbeda memerlukan sebuah perangkat yang mampu melakukan proses static routing.

Sebagai contoh seperti pada Gambar 1 dan Gambar2 dimana terdapat 2 router yang masing-masing router terhubung ke perangkat network. Dalam artikel ini akan di bahas bagaimana cara menghubungkan perangkat network di bawah router tersebut dengan cara membuat routing statik sehingga setiap perangkat yang berada di bawah router yang memiliki ip segment (subnet) yang berbeda dapat saling berkomunikasi, selain itu juga di dalam artikel ini akan di bahas bagaimana menghubungkan perangkat di bawah router akan tetapi berada didalam satu segement, untuk media interface yang digunakan nantinya ada dua jenis yaitu interface wireless, interface Ethernet dan interface bridge 

 A. LAN A --- Router A --- Router B --- LAN B
 Gambar.1 topologi jaringan dan ip address yang akan digunakan

Dari topologi Gambar 1 maka perlu kita tambahkan ip address pada setiap interface ethernet di masing-masing router seperti pada langkah berikut :


Untuk Router A
ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1
ip address add address=172.16.1.1/24 interface=ether2  


Untuk Router B
ip address add address=192.168.5.250/24 interface=ether3
ip address add address=10.10.10.1/24 interface=ether2
ip address add address=172.16.1.2/24 interface=ether1 
Agar PC di bawa Router A dan Router B bisa saling berkomunikasi perlu di tambahkan Routing Statik pada masing –masing Router.

Untuk Router A
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=172.16.1.2
ip route add dst-address=10.10.10.0/24 gateway=172.16.1.2

Untuk Router B
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.5.1
ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=172.16.1.1 



B.     LAN A ---- Router A --- Wireless Router A ---- Wireless Router B --- Router B ---- LAN B


Gmabar 2. topologi jaringan dan ip address yang akan digunakan
 
  
a.    Konfigurasi untuk wireless Router A
Jika menggunakan Command line :
interface wireless enable wlan1
interface wireless set mode=ap-bridge 
interface wireless set band=2ghz-b/g
interface wireless set ssid=tes123

b. Konfigurasi untuk Wireless Router  B


        
Jika menggunakan Command line :
        interface wireless enable wlan1
        interface wireless set mode=station 
        interface wireless set band=2ghz-b/g
        interface wireless set ssid=tes123


Dari topologi Gambar 2 maka perlu kita tambahkan ip address pada setiap interface ethernet dan interface wireless di masing-masing router seperti pada langkah berikut :  


Memasang Ip address pada router A
ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1
ip address add address=172.16.2.1/24 interface=wlan1 


Memasang Ip address pada router B
ip address add address=10.10.10.1/24 interface=ether2 
ip address dd address=172.16.2.2/24  interface=wlan1 

Agar setiap PC yang berada di bawa Router A dan Router B bisa saling berkomunikasi perlu di tambahkan Routing Statik pada setiap masing –masing Router
  
Router A
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=172.16.2.2
ip route add dst-address=10.10.10.0/24 gateway=172.16.2.2 

Router B
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.5.1
ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=172.16.2.1